IMAN BISA BERTAMBAH DAN BERKURANG?
Apakah sobat tahu bahwa diantara ushul I’tiqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah adalah iman itu bisa bertambah dan berkurang?
Secara umum, seluruh amal sholih dan ketaatan akan menambah iman dan seluruh kemaksiatan akan mengurangi iman. Dan pada edisi kali ini saya akan mencoba menjabarkan kiat-kiat untuk menambah keimanan kita kepada pada Allah SWT
Yang pertama yaitu mengenal Allah SWT dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Manusia setiap kali bertambah pengetahuannya terhadap nama-nama dan sifat-sifat-Nya maka akan bertambahlah imannya. Di antara sifat-sifat orang yang benar-benar beriman adalah ketika disebut nama Allah I maka gemetarlah hatinya. Sebagaimana firman-Nya:
انما المؤمنون الذين اذا ذكر الله وجلت قلوبهم واذا تليت عليهم ءايته زادتهم ايمنا وعلى ربهم يتوكلون
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada robb-lah mereka bertawakkal”. (Al Anfaal : 2)
Sehingga bagaimana mungkin seseorang itu menjadi gemetar hatinya dan takut apabila disebut nama Allah kalau dia tidak mengenalNya. Semakin dia mengenal Allah maka semakin besar pula rasa takutnya pada Nya. Dengan demikian Maha Benar Allah dengan firman-Nya:
انمايخشى الله من عباده العلمؤا
Artinya: “Diantara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah ulama”. (Faathir:28)
Dan di antara sifat orang-orang yang beriman juga adalah mereka amat sangat mencintai Allah sebagaimana firman-Nya:
والذين امنوا اشد حبا لله
Artinya: “Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya pada Allah”. [Al Baqoroh:165]
Sobat sekalian yang dimulaikan Allah. Pepatah mengatakan “tak kenal maka tak cinta”, jadi bagaimana mungkin seseorang beriman pada Allah SWT dan mencintai-Nya jika dia tidak mengenal siapakah Allah SWT.
Untuk itulah kita harus mempelajari, dan memahami nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang mulia. Yang terkandung di dalamnya kerububiyahan dan keuluhiaan-Nya.
Kedua yaitu memperhatikan ayat-ayat Allah SWT baik yang kauniyah (alam semesta) atau yang syar’iyah.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ghoosyiyah yang artinya
“Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ditegakkan? Dan bumi, bagaimana dihamparkan?”. [Al Ghoosyiyah: 17-20]
Setiap kali manusia bertambah ilmunya tentang apa yang Allah SWT ciptakan di alam semesta berupa keajaiban-keajaiban makhluq dan hikmah-hikmah yang dalam, maka bertambahlah keimanannya pada Allah SWT.
Hal ini telah banyak menyadarkan para ahli pengetahuan alam untuk memeluk Islam, karena kesesuaian antara ayat-ayat Allah SWT yang syar’iyah dengan ayat-ayat Allah SWT yang kauniyah berupa alam semesta dan penciptaannya. Yang tidaklah mungkin hal itu dapat terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan dan mengaturnya.
Demikian juga memperhatikan ayat-ayat Allah SWT yang syar’iyah, yaitu hukum-hukum yang dibawa oleh para Rosul, anda akan dapatkan di dalamnya hal-hal yang menakjubkan akal berupa hikmah-hikmah yang dalam dan rahasia-rahasia yang agung, yang dengan demikian dapat di ketahui bahwa syari’at ini turun dari sisi Allah SWT , dan bahwa syari’at itu dibangun di atas keadilan dan kasih sayang, maka dengan demikian bertambahlah imannya.
Ketiga, Banyak berbuat ketaatan dan membaguskannya, karena amal perbuatan masuk dalam keimanan, dan jika hal itu masuk di dalamnya, maka dengan banyaknya ketaatan akan menyebabkan bertambahnya keimanan.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيْمَانِ
Artinya: “Barang siapa diantara kalian melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” [HR. Muslim]
Oleh sebab itu semakin besar amal sholih yang dilakukan maka semakin besar pula keimanan yang ada pada dirinya. Dan semakin kecil amal sholih yang dilakukan maka semakin kecil pula keimanan yang ada pada dirinya. Sesuai dengan hadits Rosul SAW di atas.
Keempat, Meninggalkan kemaksiatan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah swt karena yang demikian itu akan menambah keimanan manusia.
Alloh SWT berfirman yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Alloh gemetar hatinya”. (Al Anfal : 2)
Rasa takut ini adalah tanda keimanan, semakin jauh dari kemaksiatan semakin besar pula keimanannya dan semakin takut untuk terjatuh dalam kemaksiatan. Dengan meniggalkan kemaksiatan ini berarti dia mendekat pada Allah SWT. Dan sebaliknya semakin seseorang tenggelam dalam maksiat semakin jauhlah dia dari Allah SWT .
Demikian yang dapat saya utarakan semoga bisa bermanfaat untuk sobat-sobat semua.
Jazakumullah Khairal Jaza’
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
0 komentar:
Posting Komentar